Penggunaan senter sebagai alat bantu penerangan sementara telah dilakukan oleh manusia sejak awal ditemukannya Senter yang pertama diperkenalkan dan diperdagangkan secara luas pada tahun 1898 oleh perusahaan milik Conrad Hubert (yang memiliki nama asli Akiba Horowits), yang setelah itu bernama Eveready, tentunya setelah ditemukannya bola lampu Sebelumnya lagi pada tahun 1879, Thomas Alva Edison menemukan bola lampu pijar ( https://id.wikipedia.org/wiki/Senter).
Senter dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah alat untuk menerangi gelap, berupa tabung
dengan bola lampu kecil di ujungnya, yang tertutup kaca dan baterai untuk
menyalakannya; lampu senter (http://kbbi.web.id/senter).
Hingga saat ini
senter yang tetap eksis penggunaannya, dengan berbagai macam bentuk dan model
yang mengalami perubahan dari zaman ke zaman bahkan mengalami penyesuaian
penggunaan energi dan komponen ke arah yang lebih modern dan efisien. Tentunya
dengan berbagai merek dan tipe dari pabrikan-pabrikan baik luar maupun lokal
negeri sendiri.
Bahkan tipe/
modelnya pun beragam menurut spesifikasi penggunaanya. Ada senter khusus untuk
kepolisian atau pengamanan dan army, untuk kegiatan penyelaman, pendakian
gunung atau penjelajah alam, atau bahkan kegunaan khusus lainnya secara umum
seperti untuk keadaan darurat pada kendaraan, sebagai alat penunjang servis di
lapangan.
Secara umum dan
sering kita memakai senter dengan model biasa. Untuk masyarakat yang telah
menikmati terangnya cahaya lampu dari aliran listrik permanen (PLN), senter
hanya dijadikan alat darurat saat listrik padam (mati lampu). Tapi bagi
masyarakat yang belum teraliri listrik secara permanen, penggunaan senter masih
intens dilakukan untuk membantu keseharian mereka diwaktu gelap/ malam hari.
![]() |
Senter tangan from wikipedia |
Dari sumber
energinya, saat ini ada berbagai macam tipe senter. Ada yang menggunakan batu
baterai mulai dari tipe A, AA, AAA. Ada pula yang menggunakan media isi ulang
(charger) langsung ke sumber listrik. Ada yang menggunakan aki, bahkan ada yang
lebih simple dan praktis dengan memanfaatkan energi kinetik digerakkan oleh
tangan atau kita pompa. Mungkin juga telah dipergunakan sumber energi sel surya
seperti baru-baru ini telah digunakan untuk keperluan energi listrik di
tempat-tempat tertentu.
![]() |
Senter LED from wikipedia |
Tentunya
kesemuanya didesain untuk penggunaan dengan kelebihannya masing-masing, hanya
saja hadirnya senter pompa tangan ini dinilai lebih praktis dan efisien serta
hemat energi dan lebih ramah lingkungan. Ini dikarenakan pengisian ulang
energinya hanya dengan menekan tuas pada senter secara berulang jika nyala lampunya
redup, dan secara otomatis akan terisi kembali. Bentuknya yang kecil dan
bobotnya yang ringan juga memudahkan pengguna membawanya serta praktis
disimpan. Dalam keadaan darurat pun senter ini lebih mumpuni karena bisa kita
lakukan pengisian ulang kapanpun ketimbang senter dengan batu baterai atau isi
ulang (charger) yang terkadang kita lupa menyediakan batu baterai cadangan atau
lupa mengisi ulang baterai saat diperlukan.
TANPA PIKIR BATERAI
ATAU
CARI
COLOKAN LISTRIK
“Mati lampu ..? Senternya mati juga...? Udah
gak jaman.
Senter ini cocok
juga untuk para petualang alam, atau para anggota pramuka yang sering kemping.
Ringan dan praktis penggunaannya juga untuk keadaan darurat bisa disediakan di
toolboks kendaraan anda jikalau diperlukan sewaktu-waktu.
Tentunya masa
sekarang ini menjadi sebuah pilihan untuk menggunakan peralatan penunjang yang
hemat energi , praktis, bermanfaat lebih dan mempertimbangkan efisiensi.
aatypers@aablogbahari.com
No comments:
Post a Comment