Welcome to Bahari Note - Selamat Datang di Bahari Note - Sugeng Rawung Ing Bahari Note

Dec 10, 2014

Mancing Mania


Pemancing Sejati
Mancing, kegiatan yang satu ini bisa jadi hobi atau kesenangan musiman bagi banyak orang. Terutama kaum laki-kali.
Bagi pemancing yang hobi, tentu sudah jadi rutinitas bahkan sampai tidak kenal musim. Mencari dan mengejar spot mancing yang bagus, mengoleksi piranti (joran) sampai sedia amunisi (umpan) yang bermacam-macam. Yang cacing, pelet, sampai yang tiruan bentuk hewan.
Pemancing yang musiman tentunya cuma kali lagi rame orang pada mancing, atau lagi musim ikan saja baru kepingin mancing. Pirantinya saja ada yang kadang pinjam sama teman. Spot mancingnya ngikut saja sama yang biasa mancing.
Para pemancing dituntu kelihaian membaca alam dan bisa memilah piranti serta umpan yang akan dibunakan pada waktu dan tempat (spot) tertentu dan satu lagi, yaitu sabar tentunya. Jadi, dapat ikan juga bukan hanya faktor keberuntungan saja melainkan juga tergantung kepada usaha dari si Pemancing.

Joran (piranti memancing)
Cara menangkap ikan pun bermacam-macam, tidak hanya menggunakan pancing. Ada yang menggunakan alat bantu seperti setrum, jaring (jala), jebakan seperti wuwu(jawa). Memakai alat apapun kalau ikan yang didapat hasilnya banyak tentunya memberikan kepuasan. Tapi ada perbedaan tujuan juga antara memancing dengan cara-cara menangkap ikan yang lain seperti tersebut di atas. Dengan menggunakan alat-alat bantu bertujuan menangkap ikan dalam jumlah banyak sebagai penghasilan atau penghidupan. Sedangkan memancing terkesan sebagai kegiatan hobi atau kesenangan, walaupun di beberapa daerah ada orang-orang yang menggunakan teknik memancing sebagai pekerjaan yang menghasilkan atau penghidupan bagi mereka. Bahkan seperti pemancing cakalang bisa menghasilkan ikan dalam jumlah banyak.

Beberapa umpan tiruan

Orang yang menggantungkan hidupnya dengan memancing juga menggunakan berbagai teknik atau bentuk alat pancing yang berbeda-beda. Lain daerah juga mempengaruhi perbedaan teknik dalam memancing. Ada yang pakai layang-layang, ada yang menggunakan banyak kail, ada yang tanpa menggunakan joran atau hanya menggunakan senar dan kail, bahkan di suatu daerah di Cina ada yang menggunakan hewan bebek sebagai penangkap ikan.
Memancing mengunakan layang-layang

Di daerah Banyumas-Cilacap dan sekitarnya ada kebiasaan tradisional menangkap ikan di sungan dengan cara "Ngrogoh" (merogoh), menangkap ikan dengan tangan. Menelusuri lubang-lubang atau semak tempat ikan bersembunyi di tepian dan dasar sungai. Sungai di daerah ini kebanyakan keruh, jadi cuma pakai perasaan dan indera tangan saja dalam merasakan keberadaan ikan. Dan jika sungai yang dilalui dalam tentunya para orang yang "ngrogoh" ini harus menyelam  untuk meraba-raba dasar sungai.

Lain lagi dengan kebiasaan anak-anak yang suka menangkap kepiting dengan umpan daging keong yang dolesi dengan bawang putih. Ada yang hanya mengikat daging keong tersebut di ujung tali plastik ada pula yang mengikat daging keongnya di tengah jaring lalu disambungkan ke tali plastik. Kalau sedang musim kepiting, hanya mencelupkan umpan keong tersebut sebentar saja lalu tali plastik ditarik tiba-tiba wah kepiting tergantung di umpan. Kalau yang ini memang hanya kegiatan musiman, anak-anak suka melakukannya pada musim kepiting (yuyu) tiba.

aatyper@bloggahari
gambar diambil dari mbah google mesin pencari

No comments:

Post a Comment